Pendahuluan
Pendidikan merupakan pilar utama dalam peradaban Islam. Sejak zaman keemasan Islam, banyak pusat keilmuan yang berkembang pesat, salah satunya adalah Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko. Didirikan pada tahun 859 M oleh seorang wanita Muslimah bernama Fatima al-Fihri, universitas ini dikenal sebagai lembaga pendidikan tertua di dunia yang masih beroperasi hingga saat ini.
Dalam sejarahnya, Al-Qarawiyyin tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga mencakup berbagai disiplin ilmu seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat. Bahkan, universitas ini turut berperan dalam penyebaran ilmu ke Eropa melalui terjemahan teks-teks Arab ke dalam bahasa Latin selama abad pertengahan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sejarah, peran, dan perkembangan Universitas Al-Qarawiyyin dalam sejarah Islam.
Sejarah Berdirinya Universitas Al-Qarawiyyin
1. Latar Belakang Pendirian
Fatima al-Fihri berasal dari keluarga kaya yang bermigrasi dari Kairouan (Tunisia) ke Fez, Maroko. Setelah mendapatkan warisan besar dari ayahnya, ia berinisiatif mendirikan masjid yang juga berfungsi sebagai pusat pendidikan bagi masyarakat Muslim. Nama “Al-Qarawiyyin” diambil dari Kairouan, kota asal keluarganya.
Menurut UNESCO, Al-Qarawiyyin telah diakui sebagai universitas pertama di dunia dengan struktur pendidikan yang terorganisir dan standar akademik yang tetap (UNESCO, 2021). Universitas ini mulai menarik cendekiawan dari berbagai wilayah Islam, termasuk Andalusia, Mesir, dan Timur Tengah.
2. Pengaruh Dinasti Islam dalam Perkembangan Universitas
Sepanjang sejarahnya, beberapa dinasti Islam memberikan dukungan besar terhadap perkembangan Al-Qarawiyyin:
-
Dinasti Idrisiyyah (789-974 M): Memberikan perlindungan dan dana untuk perkembangan awal universitas.
-
Dinasti Almoravid (1040-1147 M): Menjadikan Al-Qarawiyyin sebagai pusat intelektual dengan menarik ilmuwan dari dunia Islam.
-
Dinasti Marinid (1244-1465 M): Membangun perpustakaan besar dan memperkaya koleksi manuskrip.
Peran Universitas Al-Qarawiyyin dalam Penyebaran Ilmu
1. Kontribusi dalam Ilmu Keislaman
Al-Qarawiyyin dikenal sebagai pusat kajian tafsir Al-Qur’an, hadits, fiqh, dan akidah Islam. Para ulama besar yang belajar atau mengajar di universitas ini, seperti Ibnu Khaldun, banyak berkontribusi dalam mengembangkan ilmu agama dan sosial.
2. Ilmu Pengetahuan dan Filsafat
Selain ilmu keislaman, Al-Qarawiyyin juga mengajarkan ilmu sekuler. Beberapa bidang studi yang berkembang di universitas ini adalah:
-
Matematika dan Astronomi: Beberapa ilmuwan Muslim seperti Al-Battani dan Al-Zarqali memiliki pengaruh di universitas ini.
-
Filsafat: Pemikiran Ibnu Rusyd (Averroes) dan Al-Farabi menjadi bagian dari kurikulum filsafat yang diajarkan.
-
Kedokteran: Teori medis dari Ibnu Sina dan Al-Razi juga menjadi bahan pembelajaran.
3. Tokoh-Tokoh Besar yang Pernah Berhubungan dengan Al-Qarawiyyin
Beberapa tokoh penting yang pernah belajar atau memiliki koneksi akademik dengan Al-Qarawiyyin:
-
Ibnu Khaldun (1332-1406 M): Sejarawan dan bapak sosiologi modern.
-
Averroes (Ibnu Rusyd) (1126-1198 M): Filsuf Muslim yang karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan berpengaruh di Eropa.
-
Musa bin Maimun (Maimonides) (1138-1204 M): Filosof dan dokter Yahudi yang belajar di Fez sebelum pindah ke Mesir.
4. Pengaruh terhadap Peradaban Eropa
Pada abad ke-12 hingga ke-15, banyak mahasiswa dari Eropa datang ke Fez untuk belajar di Al-Qarawiyyin. Mereka kemudian membawa ilmu yang mereka pelajari ke universitas-universitas Eropa, seperti Universitas Bologna, Universitas Sorbonne, dan Universitas Oxford (Makdisi, 1981).
Universitas Al-Qarawiyyin di Era Modern
Sejak abad ke-20, Al-Qarawiyyin mengalami berbagai reformasi:
1. Integrasi ke dalam Sistem Pendidikan Nasional
Pada tahun 1963, pemerintah Maroko mengintegrasikan Al-Qarawiyyin ke dalam sistem pendidikan nasional. Reformasi ini memungkinkan universitas tetap relevan dalam dunia pendidikan modern.
2. Digitalisasi dan Pelestarian Manuskrip
Al-Qarawiyyin memiliki salah satu perpustakaan tertua di dunia yang menyimpan lebih dari 4000 manuskrip kuno. Beberapa manuskrip penting yang masih tersimpan di perpustakaan ini antara lain:
-
Salinan Al-Qur’an dari abad ke-9 M.
-
Karya Aristoteles yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
-
Buku kedokteran Ibnu Sina.
-
Catatan astronomi Al-Zarqali.
3. Adaptasi Kurikulum Modern
Saat ini, Al-Qarawiyyin tidak hanya mengajarkan ilmu keislaman, tetapi juga:
-
Teknologi Informasi
-
Ekonomi Islam
-
Hubungan Internasional
Kesimpulan
Universitas Al-Qarawiyyin merupakan bukti nyata bahwa Islam telah memiliki sistem pendidikan tinggi jauh sebelum universitas modern di Eropa berdiri. Keberadaannya selama lebih dari 11 abad membuktikan betapa pentingnya peran pendidikan dalam peradaban Islam. Selain menjadi pusat kajian Islam, universitas ini juga turut menyebarkan ilmu pengetahuan ke Eropa dan dunia Barat. Dengan reformasi dan modernisasi yang terus dilakukan, Al-Qarawiyyin tetap menjadi simbol keilmuan Islam yang bertahan hingga era digital ini.
Referensi
-
Hrbek, I. (1992). UNESCO General History of Africa, Vol. III: Africa from the Seventh to the Eleventh Century. University of California Press.
-
Makdisi, G. (1981). The Rise of Colleges: Institutions of Learning in Islam and the West. Edinburgh University Press.
-
Pedersen, J. (1991). The Arabic Book. Princeton University Press.
-
UNESCO. (2021). Al-Qarawiyyin University: A Historical Overview.