Penulis : Ficki Qoirul Idzam, S.Pd., Gr.
Pendidikan Jasmani kesehatan dan rekreasi(Penjaskesrek) memiliki peran penting dalam membentuk individu yang sehat secara fisik dan mental. Namun, pendekatan konvensional di dalam kelas seringkali kurang efektif dalam mengembangkan aspek karakter dan keterampilan sosial siswa. Salah satu solusi inovatif yang dapat diterapkan adalah melalui kegiatan outing class, yaitu pembelajaran di luar kelas yang menggabungkan aktivitas fisik dengan pengalaman langsung di alam terbuka. Outing class merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan di luar lingkungan kelas tradisional, seperti taman, hutan, atau tempat-tempat edukatif lainnya. Metode ini tidak hanya meningkatkan kebugaran jasmani siswa melalui aktivitas fisik, tetapi juga memperkuat keterampilan sosial dan emosional mereka. Menurut penelitian oleh Murdiono et al. (2022), permainan dalam kegiatan outdoor education berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa, terutama bagi mereka dengan tingkat motivasi tinggi. Kegiatan outing class tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga berperan dalam pembentukan karakter peserta didik. Misalnya, kegiatan ziarah dapat menumbuhkan nilai-nilai seperti keagamaan, tanggung jawab, dan sportivitas. Darmansyah et al. (2023) menyatakan bahwa kegiatan outbound efektif dalam membentuk karakter sportivitas siswa sekolah menengah, karena melibatkan mereka dalam tantangan yang memerlukan kerja sama dan sikap sportif.
Outing class juga berkontribusi pada pengembangan psikomotorik dan kecerdasan emosional siswa. Kamila dan Hidayaturrochman (2022) menemukan bahwa kegiatan outing class efektif dalam mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar anak usia dini, serta menumbuhkan nilai-nilai seperti kerja keras dan kemandirian. Selain itu, Purbangkara dan Nasution (2021) menunjukkan bahwa pembelajaran outdoor education dalam pendidikan jasmani berpengaruh positif terhadap pembentukan kecerdasan emosional siswa, membantu mereka dalam mengelola emosi dan membangun hubungan sosial yang sehat. Keberhasilan outing class sangat bergantung pada peran aktif guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, serta memfasilitasi refleksi peserta didik terhadap pengalaman yang mereka alami selama kegiatan. Pelatihan bagi guru dalam merancang program aktivitas fisik melalui outing class dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam mengimplementasikan outing class secara efektif.
Outing class merupakan pendekatan pembelajaran yang efektif dalam menguatkan pendidikan jasmani melalui aktivitas fisik yang menyenangkan dan bermakna. Selain meningkatkan kebugaran jasmani, metode ini juga berperan penting dalam pembentukan karakter, pengembangan psikomotorik, dan kecerdasan emosional siswa. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan dari guru yang kompeten, outing class dapat menjadi strategi inovatif dalam menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan berdampak positif bagi perkembangan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Darmansyah, A., Susanti, A., & Muktadir, A. (2023). Pembentukan Karakter Sportivitas melalui Kegiatan Outbound pada Siswa Sekolah Dasar. DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik, 7(1).
Kamila, A., & Hidayaturrochman, R. (2022). Peran guru dalam mengembangkan psikomotorik anak usia dini melalui media pembelajaran outing class. PSYCOMEDIA: Jurnal Psikologi, 1(2), 1-13.
Murdiono, A. S., Saputra, Y. M., & Safari, I. (2022). Pengaruh permainan outdoor education dengan tingkat motivasi terhadap kebugaran jasmani siswa. Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia (JOPI), 1(2).
Purbangkara, T., & Nasution, N. S. (2021). Pengaruh Pembelajaran Outdoor Education Pendidikan Jasmani dalam Pembentukan Kecerdasan Emosional pada Siswa MAN 3 Karawang. Jurnal Speed (Sport, Physical Education, Empowerment), 2(1).
Azizah, A. N., Sofyan, A., & Khofifah, M. (2021). Pelatihan Pemrograman Aktivitas Fisik melalui Outbound dan Braingym sebagai Implementasi Pembentukan Karakter dan Kedisiplinan bagi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Patimuan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 3(4), 21–28.