Pondok Pesantren MADU KH Ahmad Badjuri

Menciptakan Pembelajaran Bermakna Melalui Kegiatan Outing Class

Penulis : Fitri Fatma Sari, S.Pd.

Siapa bilang pembelajaran hanya bisa dilakukan di lingkungan sekolah saja? Pembelajaran adalah sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar yang memiliki sebuah tujuan untuk menciptakan perubahan dalam diri peserta didik menuju hal yang lebih baik. Di era saat ini pembelajaran tidak hanya bisa dilakukan dengan peserta didik duduk di dalam kelas dan guru menjelaskan didepan kelas, namun saat ini pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang lebih beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan para peserta didik, seperti pembelajaran diluar kelas untuk mengenalkan para peserta didik dengan lingkungan luar atau pembelajaran dengan tanpa adanya tatap muka secara langsung dilokasi yang sama, dengan bantuan alat komunikasi audio visual sehingga para peserta didik dan guru tetap bisa melakukan pembelajaran secara daring meskipun tanpa tatap muka secara langsung dengan lokasi yang berbeda. Pembelajaran diluar kelas atau biasa disebut dengan outing class merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan di lingkungan alam terbuka sebagai media pembelajarannya dengan tujuan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik secara lebih kontekstual, menyenangkan, dan bermakna bagi peserta didik. Kegiatan ini biasanya dilakukan di tempat-tempat yang relevan dengan materi pembelajaran, seperti museum, kebun binatang, atau tempat-tempat bersejarah. Salah satu kelebihan outing class adalah pembelajaran ini mampu mengaitkan teori yang sudah diajarkan di dalam kelas dengan situasi nyata yang ada di lingkungan luar, sehingga mampu meningkatkan pemahaman kognitif peserta didik. Selain itu secara tidak langsung kegiatan outing class mendukung perkembangan sosial dan emosional peserta didik untuk mampu belajar bekerja sama, berinteraksi dengan lingkungan sekitar, serta mengembangkan rasa ingin tahu dan bertanggung jawab. Belajar dengan lingkungan alam terbuka memberikan suasana yang berbeda bagi peserta didik sehingga mampu meningkatkan motivasi dan antusiasme peserta didik untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna.

Pada Hari Selasa tanggal 09 April 2025 para peserta didik SMPI KH. Ahmad Badjuri berkesempatan untuk belajar diluar kelas secara langsung untuk mengaplikasikan kegiatan yang sudah dipelajari di dalam kelas di kegiatan luar ini. Dalam kegiatan outing class kali ini para peserta didik diberikan kesempatan secara langsung untuk mengenal lebih dekat sosok bapak presiden pertama bangsa Indonesia yaitu Bapak Ir. Soekarno dengan berkunjung di salah satu perpustakaan nasional RI yaitu UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang berlokasi di Kota Blitar yang mana perpustakaan ini bertempat di kompleks yang sama dengan Makam Bung Karno. Sehingga nantinya dari kegiatan ini peserta  didik tidak hanya mengenal sosok Ir. Soekarno dari literasi di perpustakaan namun juga diajak untuk mengenang Bapak Presiden RI pertama ini dengan kegiatan ziarah dan tabur bunga di Makam Bung Karno. Selain itu kegiatan ini juga menjadi sebuah wisata religi bagi peserta didik dengan mengunjungi salah satu masjid yang ada di Kota Blitar yaitu Masjid Ar-Rahman.

Di perpustakaan proklamator para peserta didik diajak untuk melihat berbagai koleksi tentang Bung Karno mulai dari karya tulisan tangan beliau, berbagai lukisan tentang Bung Karno, hingga berbagai barang yang menjadi saksi kisah perjalanan Bung Karno dari baju, jam tangan, bahkan koper yang pernah dipakai Bung Karno pada saat pengasingan. Salah satu yang menarik adalah tulisan tangan Bung Karno pada saat menyusun teks proklamasi sebelum diketik oleh Bapak Sayuti Melik. Dari tulisan asli tersebut para peserta didik mengetahui alasan mengapa pada teks tersebut tanggal yang tertulis adalah 17 Agustus ‘05 bukan 1945 yang merupakan tahun kemerdekaan Bangsa Indonesia kala itu, alasannya dibalik penulisan tahun tersebut adalah ‘05 merupakan  tahun Jepang  yang mana pada saat itu Indonesia sedang dijajah oleh Jepang. Dari kegiatan ini peserta didik mendapatkan informasi secara langsung berbagai rentetan peristiwa yang terjadi sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia dari berbagai literasi-literasi yang terpanjang di perpustakaan proklamator, selain itu peserta didik juga diajak menonton film tentang kisah pendidikan Ir. Soekarno agar para peserta didik bisa tergugah dengan semangat belajar dari kisah bapak proklamator bangsa Indonesia, tentang bagaimana kisah perjuangan beliau berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk tetap melanjutkan sekolahnya hingga berhasil menjadi mahasiswa pertama dari  Techische Hogeschool te Bandoeng yang saat ini dikenal dengan nama Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah menonton kisah pendidikan Ir. Soekarno para peserta didik diajak untuk membaca berbagai koleksi buku yang tersedia di perpustakaan nasional. Melalui outing class ke perpustakaan ini, diharapkan peserta didik dapat lebih mencintai kegiatan membaca dan menjadikan buku sebagai sahabat dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya literasi dalam menghadapi perkembangan zaman saat ini. Dari kegiatan ini, sekolah berharap bahwasanya budaya membaca tidak hanya ditumbuhkan di lingkungan sekolah, namun juga dibawa ke dalam kehidupan keluarga dan masyarakat

Setelah diajak mengenal kisah tentang Ir. Soekarno dari berbagai literasi yang tersedia di perpustakaan proklamator selanjutnya peserta didik diajak untuk mengenang bapak Ir. Soekarno dengan kegiatan berziarah dan tabur bunga di makam Bung Karno yang tempatnya ada di belakang perpustakaan proklamator. Para peserta didik diajarkan untuk tidak melupakan jasa para pahlawan yang telah berjuang dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah. Para peserta didik diajarkan  untuk menghargai dan mengenang perjuangan para pahlawan bangsa dengan kegiatan pembacaan tahlil kemudian dilanjutkan dengan kegiatan  tabur bunga di makam Bung Karno. Selesai dari kegiatan ziarah dan tabur bunga para peserta didik diajak untuk berjalan-jalan di pasar oleh-oleh yang tersedia di pintu keluar makam Bung Karno, perjalanan ini mengajarkan peserta didik untuk mampu bersosialisasi secara langsung dengan masyarakat luas baik dalam kegiatan tawar menawar dan jual beli. Selain itu peserta diajarkan untuk mengenal berbagai barang kerajinan hasil UMKM dari masyarakat sekitar untuk menumbuhkan rasa kreatif pada diri peserta didik bahwasanya mereka juga harus memiliki rasa kreatif untuk menciptakan sebuah karya.

Tidak hanya itu, di kegiatan outing class kali ini juga mengajak peserta didik untuk berwisata religi dengan berkunjung di Masjid Ar-Rahman. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan kegiatan keislaman. Didampingi oleh para guru pendidikan agama Islam para peserta didik dikenalkan mengenai sejarah berdirinya Masjid Ar-Rahman, arsitektur bangunan yang bernuansa modern-Islami,  peran masjid dalam membina umat, dan program-program keagamaan yang diselenggarakan di Masjid Ar Rahman. Masjid Ar-Rahman ini memiliki daya tarik tersendiri dengan keindahan arsitektur yang mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah dengan payung, dekorasi dinding, dan pintunya. Masjid ini diresmikan pada tahun 2019  Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Para peserta didik tampak antusias menyimak informasi yang diberikan oleh para guru pendidikan agama Islam dan rasa takjub dengan keindahan masjid ini, dimulai dari bangunan depan masjid, serambi, hingga. ruang utama masjid yang sejuk dan tertata rapi dengan segala kemegahannya. Kegiatan kunjungan ini berjalan lancar dan penuh makna. Di akhir kegiatan para peserta didik diajak merefleksikan pengalaman mereka sebagai bentuk pembelajaran kontekstual. Dengan adanya kegiatan outing class ini, diharapkan nilai religius dalam diri peserta didik semakin tumbuh dan tercermin dalam sikapnya sehari-hari.

Dalam pelaksanaan outing class bukan semata-mata untuk berjalan-jalan saja namun juga ada sebuah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh peserta didik. Agar kegiatan belajar berjalan efektif, diperlukan sebuah perencanaan yang matang. Diawali dengan guru yang harus menyiapkan tujuan pembelajaran yang jelas, menyusun jadwal kegiatan, serta memastikan keamanan dan kenyamanan para peserta didik selama kegiatan berlangsung. Kegiatan refleksi atau diskusi setelah kegiatan juga menjadi sebuah hal yang penting untuk memperkuat hasil belajar yang dilaksanakan. Secara keseluruhan, kegiatan outing class menjadi sebuah alternatif pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta menciptakan sebuah pengalaman bermakna bagi peserta didik. Dengan pendekatan kontekstual dan langsung, peserta didik tidak hanya mampu memahami materi pelajaran, tetapi juga memperoleh pengalaman hidup yang berharga yang dicerminkan dengan perubahan sikap yang baik di kehidupan sehari-hari.