Pondok Pesantren MADU KH Ahmad Badjuri

Menyambut Keutamaan Bulan Dzulhijjah: Nilai Sufi Islam yang Mencerminkan Pengabdian Tinggi

Menyambut Keutamaan Bulan Dzulhijjah: Nilai Sufi Islam yang Mencerminkan Pengabdian Tinggi

Bulan Dzulhijjah, salah satu dari empat bulan mulia dalam Islam, kembali menghadirkan serangkaian ibadah yang memperkaya nilai-nilai sufi Islam. Dalam tradisi agama Islam, bulan ini tidak hanya dianggap istimewa karena terdapat anjuran khusus untuk beribadah, tetapi juga karena nilai-nilai pengabdian yang tercermin dalam ajaran sufi.

Sebagaimana disampaikan dalam hadis Nabi Muhammad saw, ibadah di 10 hari pertama Dzulhijjah dianggap lebih mulia daripada jihad fi sabilillah, kecuali bagi mereka yang berangkat dengan jiwa dan harta namun tidak kembali dengan keduanya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah dan pengabdian dalam Islam, terutama di periode yang dianggap istimewa seperti 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Salah satu praktik ibadah yang dianjurkan adalah melaksanakan kurban dan shalat Idul Adha. Namun, lebih dari itu, dianjurkan juga untuk memperbanyak ibadah sunnah seperti puasa dan zikir. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa zikir di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah disunnahkan, terutama dalam hari Arafah.

Pandangan Imam Nawawi ini didasarkan pada Al-Qur’an surat al-An’am ayat 28 yang menyebutkan tentang menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan. Ini diartikan sebagai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah oleh Imam Nawawi, Ibnu Abbas, As-Syafi’i, dan mayoritas ulama lainnya. Nabi Muhammad saw juga menganjurkan untuk memperbanyak zikir di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama tahlil, takbir, dan tahmid.

Selain zikir, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi menunjukkan bahwa puasa di hari pertama bulan Dzulhijjah setara dengan satu tahun berpuasa sunnah, sementara shalat malam pada hari-hari tersebut memiliki pahala yang lebih besar, bahkan setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.

Dengan demikian, umat Islam diharapkan untuk memanfaatkan keutamaan dan keistimewaan ibadah di 10 hari pertama Dzulhijjah sebagai bentuk pengamalan ajaran agama Islam yang mendalam dan menunjukkan pengabdian yang tinggi kepada Allah SWT. Nilai-nilai sufi yang mendorong untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah juga menjadi landasan kuat dalam menjalani ibadah selama bulan yang penuh berkah ini.

×