Pondok Pesantren MADU KH Ahmad Badjuri

Adab Berbakti kepada Orang Tua dan Guru dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islam

Penulis : Muhammad ‘Ainul Yaqin Sadzali

Dalam Islam, berbakti kepada orang tua dan guru adalah kewajiban yang memiliki kedudukan sangat tinggi. Keduanya berperan besar dalam kehidupan manusia—orang tua sebagai perantara kehidupan dan pendidik pertama, sedangkan guru sebagai pembimbing ilmu dan akhlak. Oleh karena itu, Islam mengajarkan adab-adab tertentu dalam menghormati dan berbakti kepada mereka.

Dalam konteks bimbingan konseling Islam, penanaman nilai-nilai ini bertujuan membentuk karakter mulia yang akan membawa keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Artikel ini akan mengulas adab berbakti kepada orang tua dan guru berdasarkan dalil Al-Qur’an, hadis, serta kajian ilmiah.

  1. Adab Berbakti kepada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua disebut dengan birrul walidain, yang memiliki arti berbuat baik, menghormati, dan mentaati mereka selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.

    • Menghormati dan Menaati Orang Tua

Allah SWT berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku kembalimu.” (QS. Luqman: 14)

Hadis Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya berbakti kepada orang tua:

رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

“Ridha Allah bergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah bergantung pada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi, no. 1899)

    • Berbicara dengan Lembut dan Tidak Membentak

Seorang anak wajib menjaga tutur kata kepada orang tua. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. Al-Isra’: 23)

    • Membantu dan Mendoakan Orang Tua

Islam juga menganjurkan seorang anak untuk selalu mendoakan kedua orang tuanya, sebagaimana dalam doa berikut:

وَاخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحۡمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِىۡ صَغِيۡرًا

“Ya Tuhanku! Kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil.” (QS. Al-Isra’: 24)

2. Adab Berbakti kepada Guru

Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu dan membimbing akhlak. Dalam Islam, menghormati guru merupakan bagian dari menuntut ilmu yang benar.

    • Menghormati dan Mentaati Guru

Imam Asy-Syafi’i berkata:

“Aku membuka lembaran kitab di hadapan guruku dengan pelan-pelan agar beliau tidak terganggu dengan suara lembaran tersebut.”

Dari sini kita belajar bahwa menghormati guru termasuk bagian dari akhlak penuntut ilmu.

    • Bersikap Sopan dan Rendah Hati

Rasulullah SAW bersabda:

ليس منَّا مَنْ لم يرحمْ صغيرَنا، وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا، ويَعْرِفْ لعالِمِنا حقَّهُ

“Bukan termasuk umatku orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak ulama.” (HR. Ahmad, no. 22506)

Sikap rendah hati terhadap guru mencerminkan penghormatan kepada ilmu yang mereka ajarkan.

    • Tidak Menyela dan Mendebat Guru dengan Kasar

Seorang murid hendaknya mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan tidak menyela pembicaraannya, sebagaimana para sahabat yang sangat menghormati Rasulullah SAW saat beliau berbicara.

    • Mendoakan Kebaikan untuk Guru

Mendoakan guru adalah bentuk penghormatan yang tulus. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang mengajarkan suatu ilmu, maka dia akan mendapatkan pahala dari orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikit pun.” (HR. Ibnu Majah, no. 240)

3. Relevansi dalam Bimbingan Konseling Islam

Dalam bimbingan konseling Islam, nilai-nilai birrul walidain dan penghormatan kepada guru diajarkan sebagai bagian dari pembentukan akhlak dan karakter. Konselor Islam memiliki peran dalam:

    • Memberikan edukasi tentang pentingnya berbakti kepada orang tua dan guru.

    • Menanamkan kesadaran bahwa keberkahan ilmu dan kehidupan berasal dari sikap hormat kepada mereka.

    • Mendampingi individu dalam menghadapi konflik dengan orang tua atau guru dengan cara yang islami.

Referensi

Al-Qur’an Surat Luqman: 14, Al-Isra’: 23-24

Hadis Riwayat Tirmidzi no. 1899, Ahmad no. 22506, Ibnu Majah no. 240

Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin, Darul Hadits, 2013

Jurnal Konseling Islam: “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam” (Jurnal Studi Islam, 2020)