Penulis : Prima Rahmatika Ahmad, M.Ag
Guru SMP Islam KH.Ahmad Badjuri Campurdarat Tulungagung
Ilmu pengetahuan telah menjadi fondasi peradaban manusia. Sejak zaman dahulu, manusia terus berupaya untuk memahami alam semesta dan dirinya sendiri. Dalam Islam, penuntut ilmu dianjurkan dan diberikan kedudukan yang sangat tinggi. Al-Qur’an dan Hadits, sebagai sumber ajaran Islam, memuat banyak sekali ayat dan hadits yang menekankan pentingnya menuntut ilmu.
Menurut Quraish Shihab kata ilmu dalam Al-Qur’an memiliki berbagai bentuk dan terdapat 854 kali disebutkan. Kata ini digunakan dalam proses pencapaian tujuan. Ilmu dari segi bahasa berarti kejelasan. Jadi ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang jelas tentang sesuatu. Pengetahuan yang tidak jelas dari segi ontologi, epistemologi maupun aksiologi di dalam Islam tidak dianggap sebagai ilmu walaupun orang menyebutnya ilmu juga.
Dalam Islam, ilmu bukan hanya sekadar pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan formal. Ilmu adalah cahaya yang menerangi hati, petunjuk menuju kebenaran, dan bekal untuk menghadapi kehidupan dunia dan akhirat. Ilmu juga diartikan sebagai pemahaman yang mendalam tentang agama, alam semesta, dan diri sendiri. Dengan kata lain, ilmu adalah kunci untuk membuka pintu-pintu rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Sumber utama dari ilmu pengetahuan dalam Islam adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kebenaran yang langsung disampaikan Tuhan kepada salah seorang hamba pilihan yang disebut Rasul atau nabi. Al-Qur’an di samping mengandung petunjuk-petunjuk dan tuntunan-tuntunan yang bersifat ubudiyah dan akhlakiyah atau moral, Al-Qur’an juga mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat dipedomi manusia untuk mengolah dan menyelidiki alam semesta atau untuk mengerti gejala-gejala dan hakikat hidup yang dihadapinya dari masa ke masa.
Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat yang berbicara tentang keutamaan ilmu. Salah satu ayat yang terkenal adalah surat Al-Mujadalah ayat 11:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Bunyi ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat orang- orang yang menuntut ilmu, beberapa kali lebih tinggi dari orang orang yang tidak menuntut ilmu. Keterangan ini menjadi tanda bahwa ilmu yang membuat manusia lebih mulia, tidak melalui harta atau nasabnya. Selain itu, dalam surat Az-Zumar ayat 9, Allah SWT berfirman:
“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
Ayat ini menegaskan bahwa orang yang berilmu adalah orang yang mampu berpikir secara rasional dan mengambil pelajaran dari segala sesuatu.
Nabi Muhammad SAW juga sangat menekankan pentingnya menuntut ilmu. Beliau bersabda:
قال النبي صلى الله عليه وسلم : مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ بِهِ عِلْمًا يَسَّرَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا اِلَى اْلجَنَّةِ
“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Dalil tersebut menjadi bukti bahwa umat Islam wajib menuntut ilmu, karena Allah telah berjanji di dalam Al-Qur’an bahwa orang yang pergi untuk menuntut ilmu maka akan diangkat derajatnya, dan Nabi Muhammad juga menjelaskan bahwa belajar atau berjalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan untuknya jalan masuk surga. Selain itu, Nabi SAW juga bersabda:
طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Berkata Al Habib Abdullah Al Haddad: “Bagian yang wajib dari ilmu atas tiap-tiap muslim tidaklah banyak, hampir tidak menemukan kesulitan bagi penuntut ilmu mencarinya karena mudahnya. Dan karena Allah SWT akan membantunya atas yang demikian itu, dan memudahkannya apabila niatnya benar-benar karena Allah SWT, dan baginya dalam menuntut ilmu tersebut pahala yang besar”.
Hadits ini menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
Berikut ini merupakan keutamaan menuntut ilmu yang dikutip dari beberapa hadist Nabi Muhammad SAW:
- Dimudahkan Jalan ke Surga
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
- Ditinggikan Derajatnya
Hadis mencari ilmu lain juga menunjukan tingginya derajat orang berilmu apabila dibandingkan dengan manusia lainnya. Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ يَرْفَعُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ قَالَ يَرْفَعُ اللَّهُ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا بِدَرَجَاتٍ
Dari Ibnu Abbas, ketika menafsirkan ayat: (Allah meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Ibnu Abbas berkata: maksudnya adalah “Allah meninggikan orang-orang yang diberi ilmu atas orang-orang yang beriman beberapa derajat”. (HR. Darimi)
- Dicintai oleh Nabi Muhammad SAW
Rasulullah mendoakan para pencari ilmu:
عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ
Dari Zaid bin Tsabit mengatakan, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Semoga Allah memperindah orang yang mendengar hadits dariku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” )HR. Abu Daud).
- Orang yang Paling Utama
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Dari Utsman bin Affan ia berkata; Nabi Muhammad SAW bersabda: “Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
- Dimintakan Ampun Seisi Bumi dan Langit
Keutamaan lain orang berilmu yakni:
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْبَحْرِ
Dari Abu Ad Darda` ia mengatakan bahwa “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut.” )Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
- Bahagia Dunia dan Akhirat
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
“Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntutlah ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu pengetahuan”.
Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW memberikan motivasi yang sangat kuat untuk terus belajar. Dengan memahami keutamaan ilmu, kita akan terdorong untuk selalu haus akan pengetahuan. Kisah para sahabat Nabi SAW, seperti Umar bin Khattab dan Abu Bakar ash-Shiddiq, juga menjadi inspirasi bagi kita untuk terus menuntut ilmu. Mereka adalah contoh nyata dari orang-orang yang sangat mencintai ilmu dan selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuannya.
Nilai-nilai keutamaan ilmu dapat kita terapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:
- Pendidikan: Dengan menuntut ilmu, kita dapat meningkatkan kualitas diri dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat.
- Pekerjaan: Ilmu yang kita miliki akan membuat kita lebih kompeten dalam menjalankan pekerjaan.
- Sosial: Ilmu memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan orang lain secara lebih efektif dan membangun hubungan yang harmonis.
Penutup
Pengetahuan adalah kunci dan pusat semua kebaikan. Ilmu pengetahuan merupakan sarana bagi kita untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah berikan kepada kita. Tanpa ilmu, iman dan amal seseorang dianggap belum lengkap. Jika manusia berilmu maka Allah akan disembah. Dengan ilmu, hak-hak Allah pasti terpenuhi dan Islam akan tersebar.
Manusia membutuhkan pengetahuan lebih dari kebutuhannya terhadap makanan dan minuman. Karena kelangsungan agama dan urusan dunia didasarkan pada ilmu pengetahuan. Imam Ahmad menambahkan bahwa manusia lebih membutuhkan ilmu pengetahuan daripada makanan dan minuman.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan semakin penting. Dengan menuntut ilmu, kita tidak hanya akan sukses di dunia, tetapi juga akan meraih kebahagiaan di akhirat. Mari kita jadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman hidup kita dalam menuntut ilmu.
Jangan pernah berhenti belajar. Ilmu adalah lautan yang luas, dan kita hanya mengambil secuil darinya. Teruslah berusaha untuk menambah pengetahuan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah, bahwa ilmu adalah warisan yang paling berharga yang dapat kita berikan kepada generasi mendatang.