Pondok Pesantren MADU KH Ahmad Badjuri

Membangun Konsep Diri dalam Bimbingan Konseling Islam SMP Islam KH. Ahmad Badjuri

Penulis : Muhammad ‘Ainul Yaqin Sadzali

Konsep diri adalah bagaimana seseorang memandang, menilai, dan memahami dirinya sendiri. Dalam Islam, membangun konsep diri yang positif sangat penting karena berkaitan erat dengan keimanan, akhlak, dan hubungan dengan Allah serta sesama manusia. Bimbingan konseling Islam memiliki peran strategis dalam membantu individu membangun konsep diri yang sehat dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

  • Pengertian Konsep Diri dalam Islam

Konsep diri dalam perspektif Islam mencakup pandangan seseorang terhadap dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki tugas utama sebagai hamba (‘abd) dan khalifah (khalifah). Hal ini tercermin dalam firman Allah:

وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Sebagai hamba Allah, manusia harus memahami identitasnya sebagai makhluk yang bertanggung jawab kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Sebagai khalifah, manusia diberi amanah untuk memakmurkan bumi dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam.

  • Prinsip Membangun Konsep Diri dalam Islam
    1. Menyadari Potensi Diri

Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan dengan potensi luar biasa:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)

Potensi ini meliputi kemampuan berpikir, berperasaan, dan berbuat baik. Dalam bimbingan konseling Islam, konselor perlu membantu klien menyadari potensi ini untuk mengembangkan konsep diri positif.

    1. Menerima Kelebihan dan Kekurangan

Konsep diri yang sehat juga mencakup penerimaan terhadap kelebihan dan kekurangan diri. Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.

“Setiap anak Adam itu berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi)

Ayat ini mengajarkan bahwa manusia tidak sempurna, namun dengan menerima kekurangan dan memperbaikinya, seseorang dapat membangun konsep diri yang lebih baik.

    1. Mengaitkan Diri dengan Allah (Tawakal)

Tawakal kepada Allah adalah landasan utama dalam membangun konsep diri. Firman Allah:

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” (QS. At-Talaq: 3)

Konseling Islam mengarahkan individu untuk menjadikan Allah sebagai sumber kekuatan, sehingga konsep diri seseorang tidak mudah goyah oleh situasi eksternal.

  • Peran Konselor Islam dalam Membantu Klien
    1. Memberikan Pemahaman Aqidah

Konselor perlu membantu klien memahami hakikat dirinya sebagai hamba Allah, sehingga klien dapat menilai dirinya berdasarkan standar yang benar.

    1. Meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Doa dan Ibadah

Konselor dapat mendorong klien untuk memperbaiki hubungan dengan Allah melalui ibadah, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri.

    1. Memberikan Motivasi dengan Kisah Nabi dan Sahabat

Kisah para nabi dan sahabat memberikan teladan bagaimana menghadapi tantangan hidup tanpa kehilangan konsep diri yang positif.

Referensi :

  1. Al-Qur’anul Karim
  2. Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW
  3. Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama
  4. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Psikologi Islami: Paradigma Baru Psikologi Modern
×