Makam Nabi Muhammad SAW di Madinah adalah salah satu tempat suci yang paling dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia. Namun, sejarah mencatat beberapa peristiwa mencengangkan yang mengancam kesucian tempat ini. Salah satu kisah yang paling mengejutkan adalah rencana jahat untuk mencuri jasad Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan mengungkapkan detail kisah tersebut dengan menyertakan bukti data yang relevan dan sumber referensi terpercaya.
Latar Belakang: Keberadaan Makam Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi, Madinah. Makam ini tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga simbol kehormatan dan cinta umat Islam kepada Rasulullah. Keamanan dan perlindungan makam selalu menjadi prioritas utama bagi pemerintah setempat.
Kisah Pencurian: Rencana Jahat yang Mengguncang
Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1164 M, dua orang lelaki dari Maroko merencanakan sebuah tindakan yang sangat berani dan tidak terduga: mencuri jasad Nabi Muhammad SAW. Mereka datang ke Madinah berpura-pura sebagai jamaah haji yang ingin tinggal di sana untuk beberapa waktu.
Rencana Detail Pencurian
Rencana mereka sangat rapi. Mereka menyewa sebuah rumah dekat Masjid Nabawi dan mulai menggali terowongan menuju makam Nabi pada malam hari. Selama beberapa bulan, mereka terus menggali dengan penuh hati-hati agar tidak menarik perhatian warga sekitar.
Pengungkapan dan Gagalan Rencana
Kisah ini mencapai puncaknya ketika salah satu penjaga makam, yang dikenal sebagai Syeikh Nuruddin, menerima mimpi yang mengganggu. Dalam mimpinya, Rasulullah SAW muncul dan memperingatkannya tentang upaya pencurian ini. Terguncang oleh mimpi tersebut, Syeikh Nuruddin segera melaporkan kepada Sultan Nuruddin Zengi, penguasa Madinah saat itu.
Langkah Sultan Nuruddin Zengi
Sultan Nuruddin Zengi adalah salah satu penguasa terkenal pada masa itu, dikenal atas keberaniannya dan kebijaksanaannya dalam melindungi tanah suci umat Islam. Setelah menerima laporan dari Syeikh Nuruddin, Sultan langsung mengambil tindakan tegas. Dia memerintahkan agar seluruh kota Madinah diperiksa dan menggali di sekitar area yang dicurigai berdasarkan informasi dari mimpi tersebut. Penjaga makam bersama dengan pasukan Sultan mulai mencari bukti keberadaan terowongan yang dilaporkan dalam mimpi.
Penemuan Terowongan
Setelah pencarian intensif, mereka akhirnya menemukan terowongan yang hampir mencapai makam suci. Terowongan ini dirancang dengan sangat hati-hati, menunjukkan betapa seriusnya rencana ini. Penemuan ini mengejutkan semua pihak, mengingat betapa dekatnya para pencuri dengan tujuan mereka.
Penangkapan dan Hukuman
Kedua pencuri segera ditangkap dan diinterogasi. Mereka mengakui rencana mereka untuk mencuri jasad Nabi Muhammad SAW. Sultan Nuruddin Zengi memerintahkan agar mereka dihukum mati sebagai peringatan bagi siapa pun yang mencoba melakukan tindakan serupa di masa depan. Eksekusi ini dilakukan di depan umum untuk memastikan pesan tersebut diterima dengan jelas oleh semua orang.
Bukti dan Referensi
Kisah ini didokumentasikan dalam berbagai sumber sejarah Islam, termasuk:
-
Kitab Al-Bidayah wa Nihayah oleh Ibnu Katsir, yang mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.
-
Kitab Wafiyat al-A’yan wa Anba’ Abna’ al-Zaman oleh Ibnu Khallikan, yang memuat biografi tokoh-tokoh terkenal dalam sejarah Islam.
-
Al-Futuhat al-Makkiyah oleh Ibnu Arabi, yang menyebutkan detail tentang perlindungan makam suci.
-
Kitab Siyar A’lam al-Nubala oleh Al-Dhahabi, yang juga memuat kisah ini sebagai bagian dari sejarah penting Islam.
Pengaruh Peristiwa ini pada Keamanan Masjid Nabawi
Setelah kejadian ini, langkah-langkah keamanan di sekitar Masjid Nabawi diperketat. Pemerintah dan penjaga makam mulai memantau dengan lebih ketat setiap aktivitas yang mencurigakan di sekitar area suci. Ini termasuk penambahan jumlah penjaga dan peningkatan patroli malam hari. Selain itu, Sultan Nuruddin Zengi juga memerintahkan pembangunan dinding tambahan di sekitar makam untuk mencegah upaya serupa di masa mendatang.
Pentingnya Perlindungan Makam Suci
Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan tempat-tempat suci umat Islam. Makam Nabi Muhammad SAW bukan hanya situs sejarah, tetapi juga simbol iman dan spiritualitas yang mendalam. Pemerintah Saudi terus meningkatkan keamanan di sekitar Masjid Nabawi untuk mencegah upaya-upaya jahat serupa. Upaya ini termasuk penggunaan teknologi modern seperti kamera pengawas dan sistem keamanan canggih lainnya.
Pandangan Umat Islam Terhadap Peristiwa Ini
Bagi umat Islam, peristiwa ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa Allah SWT selalu melindungi Nabi-Nya dan tempat-tempat suci dari ancaman. Kisah ini sering diceritakan dalam ceramah dan pengajian untuk mengingatkan umat tentang pentingnya menjaga dan menghormati situs-situs suci. Banyak yang percaya bahwa mimpi Syeikh Nuruddin adalah bentuk pertolongan ilahi yang menunjukkan keajaiban dan kekuasaan Allah SWT.
Kesimpulan
Kisah rencana jahat pencurian jasad Nabi Muhammad SAW ini adalah pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga dan menghormati situs-situs suci. Dengan memahami sejarah ini, kita dapat lebih menghargai warisan spiritual dan sejarah Islam. Semoga artikel ini tidak hanya memberikan wawasan tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab kita dalam menjaga kesucian makam Rasulullah SAW.