Penulis : Ficki Qoirul Idzam, S.Pd
Minat peserta didik terhadap pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) terus mengalami tantangan seiring dengan perubahan zaman. Maraknya gawai dan permainan digital membuat peserta didik lebih memilih aktivitas pasif dibandingkan bergerak aktif. Kondisi ini menuntut guru PJOK untuk berinovasi dalam menyajikan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengintegrasikan olahraga tradisional ke dalam pembelajaran PJOK, seperti permainan “Goboy”, yang merupakan kombinasi dari permainan gobak sodor dan boy-boyan.
- Mengenal Olahraga Tradisional Goboy
Goboy merupakan olahraga tradisional yang diciptakan oleh Dr. Abdin Asgi Sukmana, M.Or, seorang dosen Universitas Nusantara PGRI Kediri. Permainan ini merupakan modifikasi dari dua permainan tradisional yang sudah dikenal luas di Indonesia, yaitu gobak sodor dan boy-boyan. Goboy tidak hanya menggabungkan aturan dari kedua permainan tersebut, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai kebersamaan, ketangkasan, dan strategi dalam setiap aktivitasnya. Gobak sodor merupakan permainan tradisional yang melibatkan gerakan berlari dan menghindari lawan untuk melewati garis pertahanan, sementara boy-boyan adalah permainan yang mengandalkan ketepatan melempar dan menghindari lemparan bola dari lawan. Kombinasi dari kedua permainan ini menciptakan Goboy, yang lebih dinamis dan menantang, serta cocok digunakan sebagai media pembelajaran di PJOK.
- Manfaat Goboy dalam Pembelajaran PJOK
Penggunaan Goboy dalam pembelajaran PJOK memberikan berbagai manfaat bagi peserta didik, di antaranya:
- Meningkatkan Minat Peserta Didik, Permainan Goboy memiliki unsur permainan yang menyenangkan dan kompetitif. Ini membuat peserta didik lebih antusias mengikuti pembelajaran PJOK. Suasana kompetitif yang sehat mendorong mereka untuk lebih aktif bergerak.
- Mengembangkan Kemampuan Fisik dan Motorik, Aktivitas dalam Goboy melibatkan berbagai gerakan seperti berlari, melompat, menghindar, dan melempar. Hal ini dapat meningkatkan kebugaran fisik serta mengembangkan keterampilan motorik kasar peserta didik.
- Meningkatkan Kerja Sama dan Strategi Tim, Dalam Goboy, peserta didik harus bekerja sama dalam tim untuk menyusun strategi agar dapat memenangkan permainan. Ini melatih kemampuan komunikasi, kerja sama, serta berpikir taktis dan strategis.
- Melestarikan Budaya Tradisional, Di tengah derasnya arus globalisasi, mengenalkan kembali permainan tradisional seperti Goboy merupakan upaya untuk melestarikan budaya lokal. Peserta didik tidak hanya mendapatkan manfaat fisik, tetapi juga belajar menghargai warisan budaya bangsa.
- Cara Mengintegrasikan Goboy dalam Pembelajaran PJOK
Guru PJOK dapat mengintegrasikan Goboy dalam proses pembelajaran dengan langkah-langkah berikut:
- Mengenalkan Sejarah dan Aturan Permainan, Sebelum bermain, guru perlu menjelaskan asal-usul permainan Goboy serta aturan-aturannya. Ini penting agar peserta didik memahami esensi dari permainan tersebut.
- Simulasi dan Demonstrasi, Lakukan simulasi dan demonstrasi permainan agar peserta didik dapat melihat langsung bagaimana cara bermain Goboy dengan benar.
- Mengatur Lapangan dan Peralatan, Goboy dapat dimainkan di lapangan terbuka dengan peralatan sederhana seperti bola kecil dan pembatas lapangan. Guru harus memastikan bahwa lapangan yang digunakan aman dan sesuai untuk aktivitas fisik.
- Evaluasi dan Refleksi, Setelah permainan selesai, ajak peserta didik untuk berdiskusi dan merefleksikan pengalaman mereka selama bermain. Ini dapat membantu mereka memahami nilai-nilai yang terkandung dalam permainan Goboy.
Mengintegrasikan permainan tradisional seperti Goboy dalam pembelajaran PJOK dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kembali minat peserta didik. Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik dan bermanfaat dalam pengembangan fisik, sosial, dan emosional peserta didik. Selain itu, Goboy turut berkontribusi dalam melestarikan budaya tradisional Indonesia di kalangan generasi muda. Dengan kreativitas dan inovasi, guru PJOK dapat terus menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Goboy adalah salah satu contoh nyata bahwa permainan tradisional dapat menjadi sarana edukasi yang efektif dan relevan di era modern.
DAFTAR PUSTAKA
Sukmana, A. A. (2023). Goboy: Kombinasi Gobak Sodor dan Boy-boyan dalam Pembelajaran PJOK. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Permainan Tradisional sebagai Warisan Budaya Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Siedentop, D. (2001). Introduction to Physical Education, Fitness, and Sport. New York: McGraw-Hill.