Pondok Pesantren MADU KH Ahmad Badjuri

Pengembangan Kompetensi 4C Pada Pembelajaran Sekolah Islam Berbasis Pesantren

Pada pembelajaran abad ke 21, pendekatan pembelajaran inovatif dengan integrasi teknologi digital merupakan ciri khas yang menonjol. Sesuai dengan perrkembangan zaman, desain pembelajaran disusun berdasarkan pengembangan kompetensi, pengintegrasian teknologi, dan pelatihan skill peserta didik. Pembelajaran dengan memanfaatkan media digital melibatkan pembelajaran yang berhubungan dengan nilai-nilai universal yang harus ditaati setiap pengguna seperti kebebasan berekspresi, privasi, keberagaman budaya, hak intelektual, dan sebagainya. Keterampilan yang diperlukan pada abad ke-21 ini merupakan keterampilan berpikir lebih tinggi (high order thinking skills /HOTS).

Apakah Kompetensi 4C itu?

Kompetensi 4C merupakan singkatan dari Creativity, Critical Thinking, Collaboration, dan Communication. Keempat elemen tersebut bertujuan untuk membentuk pribadi peserta didik yang cerdas dan berkualitas. Kompetensi 4C diperkenalkan pada tahun 2000 oleh Partnership for 21st Century Skills (P21), sebuah organisasi yang berfokus pada meningkatkan kualitas pendidikan di Amerika Serikat. Pengenalan kompetensi 4C bertujuan untuk menyiapkan peserta didik pada era digitalisasi. Kompetensi 4C diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan membantu siswa untuk menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan tanggap terhadap perubahan yang terjadi di dunia global.

Mengapa Pengembangan Kompetensi 4C Penting untuk Diterapkan di Sekolah Islam Berbasis Pesantren?

Pada sekolah islam berbasis pesantren, peserta didik tidak hanya dididik ilmu agama, tetapi juga pengetahuan umum, pendidikan karakter, dan penerapan teknologi. Selain bertanggung jawab menghasilkan lulusan yang kompeten, sekolah juga berperan penting dalam menghasilkan SDM yang unggul agar siap menghadapi era super smart society (society 5.0) Pendidikan karakter di sekolah dimaksudkan agar mahasiswa memiliki perilaku (karakter) yang mencerminkan profil pelajar Pancasila seperti rasa ingin tahu, inisiatif, kegigihan, mudah beradaptasi memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki kepedulian sosial dan budaya. Nilai-nilai karakter kemanusiaan menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi era society 5.0. Kompetensi 4C mempunyai keterkaitan yang erat dengan Pendidikan karakter, sehingga sekolah perlu berinovasi dalam pengembangan kompetensi 4C dengan menerapkan berbagai strategi.

Apa Saja Strateginya?

Dalam Pengembangan Kompetensi 4C, SMP Islam KH. Ahmad Badjuri sebagai sekolah islam berbasis pesantren memadukan berbagai model pembelajaran, antara lain:

  1. Discovery Learning (DL) / Penemuan.

Dalam model pembelajaran discovery peserta didik berproses untuk menemukan hal baru. Proses untuk menemukan hal baru diperlukan kreativitas, sehingga dengan model discovery learning dan sintaks yang ada di dalamnya dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa.

  1. Inquiry Learning (IL) / Penyelidikan

Model pembelajaran inkuiri digunakan untuk memperbaharui proses belajar peserta didik. Penggunaan model inkuiri akan menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan akhirnya berpengaruh pada pemahaman konsep yang ditemukan. Pada prinsipnya tujuan pengajaran inkuiri membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingintahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya

  1. Problem Basic Learning (PBL) / Pembelajaran Berbasis Masalah

Dalam model PBL peserta didik diajak agar mampu melatih kemampuan dalam memecahkan masalah sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis

  1. Project Basic Learning (PJBL) Pembelajaran Berbasis Proyek

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan suatu model pembelajaran yang menyangkut pemusatan pertanyaan dan masalah yang bermakna, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, proses pencarian berbagai sumber, pemberian kesempatan kepada anggota untuk bekerja secara kolaborasi, dan menutup dengan presentasi produk nyata.

Model pembelajaran yang diterapkan akan terus diperbarui sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman. Selain itu, SMP Islam KH. Ahmad Badjuri juga berkomitmen untuk mengembangkan literasi digital dengan menerapkan keterampilan dalam memanfaatkan perangkat digital sehingga peserta didik dapat menemukan dan memilih informasi, berpikir kritis, berkreativitas, berkolaborasi bersama orang lain, serta berkomunikasi secara efektif. (By Himmatus Sholikhah).

×