Penulis : Himmatus Sholikhah, S.Pd.
Pembiasaan membaca hening menjadi salah satu kegiatan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Islam KH. Ahmad Badjuri. Kegiatan ini tidak sekadar menumbuhkan budaya literasi, tetapi juga menjadi sarana melatih konsentrasi siswa dalam proses belajar. Di tengah era serba cepat yang penuh distraksi, membaca hening hadir sebagai momen istimewa yang menenangkan sekaligus menumbuhkan fokus.
Pada dasarnya, membaca hening adalah kegiatan membaca dalam suasana tenang, tanpa interupsi, dan dilakukan bersama-sama di dalam kelas maupun lingkungan sekolah. Guru dan siswa duduk dengan buku masing-masing, lalu larut dalam alur cerita atau isi bacaan yang dipilih. Suasana sunyi yang tercipta justru menjadi ruang refleksi, sekaligus latihan pengendalian diri untuk fokus pada teks yang ada di depan mata.
Manfaat membaca hening bagi siswa sangatlah besar. Pertama, kegiatan ini melatih daya konsentrasi mereka, karena siswa dituntut untuk menahan diri dari gangguan sekitar. Kedua, membaca hening menumbuhkan rasa nyaman dan senang terhadap buku, sehingga perlahan menumbuhkan budaya literasi yang alami. Ketiga, kegiatan ini memperkaya kosakata, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan berbahasa.
Kegiatan membaca hening di SMP Islam KH. Ahmad Badjuri dilakukan pada waktu tertentu yaitu sebelum pelajaran Bahasa Indonesia dimulai. Dengan durasi sekitar 10–15 menit, siswa diberikan kebebasan untuk membaca buku yang mereka sukai. Guru hanya bertugas mendampingi, mengawasi, dan ikut larut dalam suasana membaca. Cara ini menjadikan siswa lebih termotivasi, karena melihat teladan nyata dari gurunya.
Keunikan program ini terletak pada konsistensinya. Sekolah berusaha menjadikan membaca hening sebagai rutinitas harian, bukan kegiatan sesekali. Dengan pembiasaan seperti itu, siswa terbiasa meluangkan waktu khusus untuk membaca tanpa merasa terbebani. Perlahan, membaca bukan lagi dianggap sebagai tugas, melainkan kebutuhan dan kebiasaan baik.
Selain melatih konsentrasi, membaca hening juga mendidik siswa untuk lebih sabar. Melalui membaca hening, siswa belajar menikmati proses, memahami teks demi teks, hingga menyelesaikan bacaan tanpa terburu-buru. Nilai kesabaran inilah yang kemudian berpengaruh pada sikap belajar mereka di kelas.
Kegiatan ini juga memberikan ruang bagi siswa untuk menyalurkan minat membaca sesuai dengan bidang yang mereka sukai. Ada yang tertarik pada fiksi, sejarah, agama, atau sains. Kebebasan memilih bacaan membuat mereka lebih betah dalam mengikuti kegiatan, sekaligus membuka peluang untuk diskusi singkat setelah membaca. Hal ini menjadikan membaca hening bukan hanya latihan konsentrasi, tetapi juga wadah pengembangan diri.
Guru pun merasakan manfaat dari kegiatan ini. Suasana kelas menjadi lebih kondusif setelah membaca hening. Siswa lebih siap menerima materi pelajaran karena pikiran mereka sudah tenang dan fokus. Hal ini membuktikan bahwa pembiasaan sederhana dapat memberikan dampak besar terhadap kualitas pembelajaran.
Lebih dari itu, membaca hening juga membangun iklim akademik yang positif di sekolah. Ketika seluruh warga sekolah terbiasa membaca, tercipta atmosfer yang mendukung tumbuhnya generasi literat, kritis, dan berkarakter. Inilah yang menjadi tujuan besar SMP Islam KH. Ahmad Badjuri, yaitu mencetak siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga disiplin, fokus, dan gemar belajar.
Dengan segala manfaatnya, pembiasaan membaca hening layak untuk terus dilestarikan. Kegiatan ini adalah investasi jangka panjang dalam membangun generasi yang berbudaya literasi, mampu berkonsentrasi, serta siap menghadapi tantangan zaman.